OBJEK WISATA SITUS LAKSAMANA RAJA DI LAUT YANG FENOMENAL LEWAT LAGU
“Zapin aku dendangkan
Lagu Melayu
Pelipur hati
Pelipur lara
Cahaya manis kilau gemilau
Di Kampung Tapir indah menawan
Aku bernyanyi berzapin riang
Moga hadirin aduhai sayang
Jadi terkesan
Kembanglah goyang atas kepala
Lipatlah tangan sanggul dipadu
Kita berdendang bersuka riaL
lagulah zapin aduhai sayang
Rentak Melayu
Laksamana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai hati siapa
Ahai tak terpaut
Mendengar lagu zapin Melayu
Membawa tepak hantaran belanja
Bertakhta Perak indah berseri
Kami bertandang mewujud budaya
Tidak Melayu aduhai sayang
Hilang dibumi
Peting lah gambus sayang lantang berbunyi
Disambut dengan tingkah meruas
Saya menanyi sampai di sini
Mudah-mudahan hadirin semua menjadi puas
(Repeat 2X)
Laksamana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai hati siapa
Ahai tak terpaut
Mendengar lagu zapin Melayu”........
Di atas adalah lirik lagu “Laksamana
Raja Di Laut” yang dinyanyikan oleh Iyeth Bustami. Berawal dari lagunya tersebut
yang saya dengar sejak kecil, baru sekarang saya mengetahui benar-benar tentang
Laksamana Raja Di Laut ini. Ketika itu saya mendengar lagu tersebut saya
mengira itu hanya sekedar lagu.
Laksamana Raja Di Laut merupakan
sebuah legenda atau sejarah di bumi Melayu. Saya termasuk orang yang beruntung
dapat mengunjungi situs Laksamana Raja Di Laut. Situs ini berada pada wilayah
yang cukup jauh di Provinsi Riau dari Kota Pekanbaru. Lebih tepatnya di desa
Sukajadi kec. Bukit Batu Kab. Bengkalis Provinsi Riau. Saat ini saya bekerja di
Riau, kebetulan wilayah lokasi kerja saya juga mencakup di wilayah Kabupaten
Bengkalis. Nah pada kesempatan ini lah saya bisa mengunjungi situs sejarah ini.
Perjalanan menuju situs ini dari
Pekanbaru bisa melewati darat maupun sungai. Jika kita melewati darat bisa
ditempuh dengan menggunakan kendaraan baik mobil maupun sepeda motor dengan
waktu tempuh kurang lebih 3 jam perjalanan. Kita berhenti di Desa Sukajadi, di
pinggir jalan bisa kita lihat sebuah gerbang atau gapura yang menunjukkan
keberadaan situs ini.
Laksamana Raja Dilaut bukan nama
seseorang, namun merupakan sebuah gelar yang diberikan kepada panglima laut,
penguasa laut dimasa itu. Laksmana Raja Di Laut sendiri ada beberapa generasi,
seperti Laksamana Raja Dilaut satu, dua, dan tiga.
Dalam situs tersebut terdapat
mesjid kuning, makam, dan rumah sang panglima. Saat ini situs tersebut dijaga
dan dilestarikan oleh pemerintah setempat. Wisata sejarah ini harus
dilestarikan dan dikenalkan kepada masyarakat luas bahwa indonesia memiliki
seorang panglima laut yang disegani.