--> Skip to main content

Turnera Subulata, Si Bunga Cantik Penghalau Hama Sahabat Petani



Adakah kawan – kawan disini bekerja atau mendalami bidang pertanian, khususnya kelapa sawit? Salah satu kendala dan ancaman dari perkebunan kelapa sawit adalah adanya serangan hama dari ulat api. Ancaman spesifik dari serangan ulat api ini adalah mereka menyerang daun – daun dan memakannya sehingga terjadi kondisi daun yang rusak. Hal ini baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi produktifitas dari tanaman itu sendiri.

Terutama pada tanaman sawit yang masih kecil, serangan ini akan memberikan yang buruk apalagi jika serangannya ada pada proses pembibitan. Sehingga serangan ini harus diwaspadai dan dilakukan monitoring agar tidak terjadi serangan.

Namun jangan khawatir, terdapat cara alami untuk mengatasi atau mencegah terjadinya serangan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan melakukan penanaman tanaman Turnera Subulata, atau biasa dikenal juga dengan sebutan bunga pukul delapan. Kenapa disebut bunga pukul delapan, karena bunga ini akan mekar kuncup pada sekitar jam delapan pagi.

Jadi kenapa tanaman ini bisa digunakan sebagai alat untuk menanggulangi serangan ulat api? Dikarenakan tanaman Turnera Subulata ini adalah inang (host plant) bagi Sycanus atau si predator ulat api. Sycanus ini memperoleh sumber makanan dari tanaman Turnera Subulata. Keberadaan sycanus akan menyerang ulat api dan menjadi serangan terhadap daun tanaman sawit menjadi berkurang.

Perbanyakan tanaman turnera subulata ini sangat mudah, cukup dengan sistem stek dari batang atau cabang turnera yang ditancapkan ke media tanamnya. Penanaman turnera ini cukup di lakukan di batas blok atau di pinggir – pinggir blok tanam. Semakin banyak dilakukan penanaman maka semakin banyak juga predator bagi hama ulat api ini.

Tanaman turnera ini ada dua jenis, ada tanaman dengan bunga berwarna putih dan ada juga yang berwarna kuning. Selain memiliki fungsi sebagai pengendali hama secara alamiah (terpadu), tanaman ini juga memiliki bunga yang cantik nan indah, sehingga secara estetika tanaman ini bisa juga digunakan sebagai tanaman hias.

Bisa dibayangkan kan manfaat dari tanaman ini, selain bisa sebagai penanggulang hama juga sebagai pemercantik kebun – kebun kita. Umur tanaman ini juga jika diawat bisa mencapai hingga kurang lebih dua tahun.

Selain itu, kita juga bisa terlepas dari ketergantungan penggunaan bahan – bahan kimia untuk menanggulangi hama. Pemberantasan hama dengan kimia selain tidak ramah lingkungan, pencemaran lingkungan juga akan menyebabkan cost yang lumayan cukup tinggi. Memang sebaiknya, penanaman tanaman ini dilakukan ketika belum ada serangan sehingga dapat mencegah potensi serangan yang ada atau menimbulkan serangan yang lebih besar.

Artikel ini hanya sebatas dari pengalaman dan pengetahuan pribadi saja, mungkin kawan – kawan ada bisa menambahkan dan membagikan pengalamannya silahkan ditunggu masukan dan share nya.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar