--> Skip to main content

Memanfaatkan Sampah Rumah Tangga sebagai Kompos


 Setiap orang pasti akan menghasilkan sampah, baik itu sampah organik atau pun sampah anorganik. Sampah-sampah tersebut akan terus menumpuk stiap harinya sehingga tidak jarang masalah sampah ini sangat menggangu dan mencemari lingkungan, baik itu dari segi kesehatan, maupun estetika. Sampah adalah bahan-bahan sisa yang sudah tidak berguna lagi bagi manusia. Diperkirakan, manusia menghasilkan sampah 1 kg per hari per orang , bisa dibayangkan berapa banyak sampah yang dihasilkan setiap hari nya. Oleh sebab itu perlu dicarikan solusi dalam menangani sampah-sampah tersebut.


Salah satu cara penanganan sampah ini adalah pada sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang gampang mengalami pembusukan (dekomposisi), sampah-sampah ini seperti daun-daunan, sisa sayuran, sisa makanan dsb. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos yang nantinya dapat berguna sebagai pupuk bagi tanaman.


Sampah organik rumah tangga yang kita hasilkan dapat kita olah sendiri sebagai kompos, selain akan mengurangi penumpukan sampah juga akan bermafaat untuk pupuk khususnya untuk tanaman-tanaman dipekarangan ataupun di pot. Berikut cara pengolahan sampah organik rumah tangga:

- Penyortiran sampah: Pilah sampah antara sampah organik dan sampah anorganik serta kumpulkan
- Cacah sampah-sampah tersebut sehingga mempunyai ukuran yang kecil
- Masukan ke dalam wadah (Tong Besar, Drum, Kaleng, Gentong) bawahnya di lubangi untuk ventilasi/pertukaran udara
- Masukkan sampah-sampah tersebut ke dalam wadah sedikit demi sedikit kemudian tambahkan akselerator atau bakteri aktivator (EM-4, Starbio, Temban) atau aktivator ini dapat diganti oleh bahan kompos yang sudah jadi
- Lanjutkan dengan menambah sampah-sampah berikutnya dan kemudian tambahkan lagi akselerator
- Setelah sampah masuk semua tambahkan dengan sedikit air lalu aduk dengan rata dan tutup wadahnya
- Lakukan pengecekan setiap seminggu sekali dan aduk rata

Catatan: dalam pembuatan kompos ini yang harus di perhatikan adalah:
1. Kelembaban, jangan biarkan terlalu basah ataupun terlalu kering, jika terlalu basah lakukan pengadukan dan buka tutup wadah tadi, jika terlalu kering tambahkan sedikit air lalu aduk rata.
2. Suhu, aktivitas mikroba akan menghasilkan peningkatan suhu, jika terjadi peningkatan suhu itu menunjukkan sedang terjadi aktivitas perombakan sampah.
3. pH, mikroba senang beraktivitas pada pH yang relatif netral, jika pH pada tumpukan rendah maka dapat ditambahkan sedikit kapur pada tumpukan tersebut. Selain akan meningkatkan pH penambahan kapur juga akan menambah ketersediaan unsur hara seperti Ca, dan Mg.
4. Kompos yang sudah matang dan siap pakai adalah kompos yang kenampakan fisiknya berwarna hitam , menjadi butiran-butiran halus, serta tidak berbau.


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar